How to be a good presenter

1. Tunjukkan passion kamu
Saat menyampaikan presentasi, tunjukkan passion kamu kepada para audiens. Tunjukkan bahwa kamu bersemangat dan antusias membawakan tema presentasi dimaksud. Memang, kamu harus membuat materi presentasi yang menarik. Tapi, jika kamu ragu-ragu ketika menyampaikannya, maka itu bisa membuat kamu terlihat tidak kompeten. Atau, ketikan kamu membuat materi yang bagus, tetapi terlihat tidak semangat dalam penyampaiannya maka audiens juga akan menjadi ogah-ogahan untuk mendengarkan kamu. Passion bisa ditunjukkan dengan rasa percaya diri. Saat kamu merasa percaya diri menyampaikan presentasi, maka hal itu akan sangat berpengaruh kepada audiens. Rasa percaya diri akan membuat kamu menjadi lebih bersemangat sehingga Audiens juga akan bersemangat mendengarkan kamu.

2. Mulailah Dengan Pembukaan Presentasi yang Memukau
Kesan pertama akan sangat menentukan. Itulah yang selama ini sering kita dengar. Saat presentasi, kesan pertama itu akan ditunjukkan ketika kamu di awal membuka presentasi tersebut. sekitar 2 sampai 3 menit pertama presentasi akan sangat menentukan, apakah audiens akan antusias mendengarkannya sampai selesai atau tidak. Kalau audiens mau mendengarkan dengan semangat, ditambah melakukan tindakan yang diharapkan, maka berarti presentasi tersebut efektif. Banyak presentasi yang gagal menjadi sebuah presentasi yang efektif karena presenter tidak bisa menyampaikan pembukaan presentasi yang menarik. Umumnya pembukaan dapat dilakukan dengan cara memakai pantun singkat, kutipan atau quotes sehubungan dengan tema, atau intonasi sedikit tinggi dan bersahabat.

3. Sampaikan Dengan Singkat dan Lugas
Kamu tentu malas jika harus mendengarkan orang yang berbicara dengan bertele-tele. Demikian juga para audiens. Kalau presenternya bertele-tele saat menyampaikan presentasi, maka mereka sang audiens akan cepat merasa jenuh dan bosan dan presentasipun tidak akan efektif. Maka, sampaikan saja poin-poin yang paling penting dari tema presentasi yang akan kamu bawakan. Fokuslah pada pembukaan dan penutupan presentasi, karena bagian itulah yang paling akan diingat oleh para audiens. Singkat atau tidaknya presentasi bukan hanya dilihat dari lama atau tidaknya kamu berbicara, tapi juga dari materi pendukung presentasi yang kamu sajikan. Usahakan agar kamu tidak membuat slide yang isinya membosankan dan malah membuat audiens bingung dan salah fokus. Sama seperti penyampaian presentasi, slide presentasi juga harus dibuat sesimpel mungkin agar menarik dan dapat dipahami oleh para audiens.

4. Bersikap Rileks
Saat menyampaikan presentasi, sebaiknya kamu tidak hanya berdiri diam di atas panggung atau mimbar. kamu bisa sambil berjalan-jalan di atas panggung, bahkan sesekali mendekat kepada audiens dan usahakan membelakangi dan membaca slide di monitor. Dengan begitu, maka kamu tidak membuat batas antara Anda sebagai presenter dengan para audiens. Para audiens akan merasa lebih dekat dengan kamu. Kalau audiens merasa dekat dengan si presenter, maka mereka akan lebih mempercayainya.Usahakan pula memberikan pertanyaan-pertanyaan kecil sekaligus untuk mereview kembali pemahaman audiens terhadap apa yang telah kamu sampaikan.

5. Menggunakan Teknologi
Agar presentasi menjadi semakin menarik dan memukau, maka kamu bisa menggunakan bantuan teknologi. Misalnya, kamu bisa menggunakan handled remote. Dengan begitu, kamu bisa bebas bergerak ke sana ke mari, sambil tetap bisa menunjukkan poin-poin penting yang ada di dalam slide presentasi kamu. Atau, cara lainnya kamu bisa memasukkan potongan animasi atau video yang berhubungan dengan tema presentasi kamu ke dalam slide presentasi. Dengan cara itu, audiens akan semakin tertarik dan tidak bosan dengan presentasi kamu.

6. Kuasai Peralatan Anda
Saat presentasi, maka kamu akan menggunakan alat bantu seperti proyektor, laptop, atau handled remote. Walau kamu mungkin dibantu oleh seorang asisten untuk mengoperasikan peralatan tersebut, tapi kamu juga harus menguasainya. Hal itu diperlukan agar Anda tidak panik atau gugup ketika tiba-tiba terjadi masalah terhadap peralatan-peralatan yang kamu gunakan. Saat ada kesalahan teknis, kamu bisa tetap tenang karena tahu apa yang harus dilakukan. Usahakan juga selipkan joke-joke ringan disaat terjadi trouble pada saat presentasi seperti misalnya : "tampaknya kita sudah diminta istirahat sebentar karena mungkin saya telah terlalu banyak berbicara dan dia (alat) sudah terlalu banyak bekerja"

7. Lakukan Kontak Mata
Kontak mata sangat penting untuk menjalin hubungan yang lebih intens dengan audiens. Saat presentasi dilakukan di depan jumlah audiens yang sedikit, proses kontak mata ini akan lebih mudah dilakukan. Tapi, jangan khawatir jika kamu harus menyampaikan presentasi di depan puluhan, bahkan ratusan audiens. Kontak mata tetap dapat dilakukan. Kamu tinggal mengarahkan tatapan mata kamu kepada para audiens yang dianggap dapat mewakili sudut-sudut tempat mereka duduk. Arahkan pandangan mata ke semua arah di mana para audiens duduk mendengarkan kamu secara bergantian. Dengan demikian, para audiens akan merasa bahwa kamu memperhatikan mereka. Merekapun akan memperhatikan kamu. Jangan lupa juga untuk selalu tetap tersenyum ketika Anda melakukan kontak mata dengan para audiens.

8. Kenali Audiens
Ini sangat penting. kamu akan dapat membuat materi presentasi yang tepat jika kamu dapat mengenali siapa saja yang akan menjadi audiens kamu. Kamu juga akan mengetahui bagaimana cara yang pas untuk menyampaikannya. Mengenal audiens ini bisa dilakukan dengan melihat latar belakang mereka, seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, atau pekerjaan mereka. Materi dan gaya penyampaian presentasi kamu kepada para mahasiswa tentu akan berbeda presentasi di hadapan para manajer.

9. Perhatikan Penampilan
Penampilan kamu sebagai presenter adalah wujud dari sikap penghargaan kamu kepada para audiens. Jika Anda berpenampilan rapi, maka audiens akan merasa dihargai oleh kamu. Dengan menghargai audiens, maka kamu berarti menghargai diri kamu sendiri. Selain itu, penampilan kamu yang sesuai dengan presentasi yang kamu bawakan juga akan meningkatkan rasa percaya diri sebagai seorang presenter.

10. Bersikap Profesional
Sikap profesional ini bisa kamu tunjukkan dengan datang sebelum waktu yang telah ditetapkan. Jadi kamu masih bisa leluasa untuk mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum tampil membawakan presentasi. Presentasipun dapat dimulai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Selain itu, sikap profesional juga dapat kamu tunjukkan ketika ada audiens yang mengajukan pertanyaan. Jawablah pertanyaan tersebut dengan baik dan benar. Kalau kamu membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa memberikan jawaban yang memuaskan, maka katakan kepada audiens yang bertanya itu bahwa kamu tidak bisa menjawab pertanyaannya sekarang. Katakan bahwa kamu akan menjawab pertanyaannya via email dan jangan menunggu terlalu lama untuk mengirimkan jawabannya. Selain itu kamu juga dapat melempar kepada audiens lain jika ada pengalaman mereka sebelumnya sebelum memutuskan untuk meminta email sipenanya.

Selamat mencoba

Comments

Popular posts from this blog

SEKILAS MENGENAL AKUNTANSI TERAPAN

9 TITIK TOTOK SYARAF UNTUK BERHENTI MEROKOK

LEARN ABOUT AURA