MENGENAL SEJARAH JOGO DO PAO
Sejarah Banyak sosiedade memandang pedang seperti senjata yang sakti, dan hanya dipegang oleh ksatria. Masyarakyat biasa tidak bisa menggunakan pedang, dan sebab itu mereka mengembankan macam-macam sistem untuk bisa bela diri atau berkelahi dengan tangan kosong saja atau dengan alat-alat sehari-hari. Siapa yang menggenal cerita tentang bagaimana karate muncur di Okinawa (dan kata “karaté” berarti “tangan kosong” di dalam bahasa Jepang) juga mengetahui bahwa sistem ini muncur bersamaan dengan kobudo, yang meliputi teknik dengan menggunakan parang, toya, alat dibuat dari kayu untuk menggiling padi dan lain-lain. Dengan alat-alat dan teknik ini petani atau nelayan bisa melawan, ketika memerlukan, samurai kuat yang menempati tanah-air mereka dan menggunakan katana-samurai atau tombak dan pedang lain-lain perang. Di Negara Portugal juga masyarakat biasa memunculkan sebuah sistem untuk membela diri menggunakan toya yang pengembala dan petani biasanya bahwa kemana-mana,