Posts

Showing posts from April 19, 2020

Akuntansi Manajemen

Akuntansi & manajemen adalah 2 hal yang berkaitan. Meskipun kelihatannya membicarakan hal yang sama sekali berbeda, tetapi keduanya tetap berada di ranah yang sama. Akuntansi manajemen adalah sebuah sistem akuntansi yang memiliki kaitan dengan penggunaan informasi akuntansi oleh tingkat manajerial suatu organisasi. Manfaat akuntansi manajemen ini akan memberikan dasar pembuatan keputusan bisnis sehingga manajemen bisa lebih siap untuk mengelola dan melakukan fungsi pengontrolan. Pengertian Akuntansi Manajemen Menurut Chartered Institute of Management Accountants (CIMA), akuntansi manajemen adalah proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisis, penyusunan, interpretasi, dan komunikasi informasi yang digunakan oleh manajemen untuk merencanakan, mengevaluasi, dan pengendalian dalam suatu entitas dan untuk memastikan sesuai dan akuntabilitas penggunaan sumber daya tersebut. Akuntansi manajemen juga meliputi penyusunan laporan keuangan untuk kelompok non-manajemen seperti pemega

Akuntansi Sektor Publik (Public Sector Accounting)

Akuntansi sektor publik adalah sistem akuntansi yang dipakai oleh lembaga-lembaga publik sebagai suatu alat pertanggungjawaban kepada publik. Lembaga publik mendapat tuntutan yang berasal dari masyarakat agar dapat dikelola secara transparan dan bertanggungjawab. Organisasi sektor publik dituntut agar lebih efisien dalam mengelola biaya sosial dan ekonomi dalam memanfaatkannya untuk publik serat dampak dari aktivitas yang dilakukan. Semakin menguatnya tuntutan pelaksanaan akuntabilitas (pertanggungjawaban) publik oleh pemerintah pusat, daerah, unit kerja pemerintah, departemen dan lembaga-lembaga negara (sektor publik) menjadikan akuntansi sektor publik dapat cepat diterima dan diakui sebagai ilmu yang dibutuhkan guna mengelola urusan-urusan publik. Tujuannya untuk keperluan transparansi dan pemberian informasi kepada publik dalam rangka pemenuhan hak-hak publik. Tujuan Akuntansi Sektor Publik Tujuan akuntansi sektor publik adalah memberikan informasi yang berguna untuk mengendalikan

Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) adalah perbedaan antara nilai sekarang dari arus kas yang masuk & nilai sekarang dari arus kas keluar pada sebuah waktu periode. NPV biasanya digunakan untuk alokasi modal untuk menganalisa keuntungan dalam sebuah proyek yang akan dilaksanakan. NPV yang positf menandakan bahwa proyeksi pendapatan yang dihasilkan oleh sebuah proyek atau investasi melebihi dari proyeksi biaya yang dikeluarkan. Pada umumnya nilai NPV (+) akan menjadi menguntungkan & proyek yang memiliki NPV (-) akan menghasilkan kerugian. Konsep ini merupakan dasar dari hukum NPV, yang mengindikasikan bahwa investasi yang bagus hanya dapat dilakukan. Cara menghitung NPV dapat dilakukan dengan 2 tahapan, yaitu :     1. Tahap yang pertama adalah dengan menghitung Present Value (PV) dari total pengeluaran per tahun & PV dari total keuntungan per tahun.     2. Tahap kedua adalah dengan menjumlahkan masing-masing PV total keuntungan & PV total pengeluaran, lalu kemudian dicari selisi

Return on Investment atau ROI

Return on Investment atau ROI adalah laba atas investasi yang dihitung berdasarkan hasil pembagian dari pendapatan yang dihasilkan dengan besaran modal yang ditanam. Artinya, ROI berperan penting guna memberikan informasi mengenai ukuran profitabilitas bisnis dengan jelas sehingga segala kegiatan operasional dapat dievaluasi tingkat pengembalian investasinya. Itulah mengapa penting bagi kamu untuk mengetahui cara menghitung ROI secara tepat. Beberapa pakar keuangan di negara Indonesia mendefinisikan ROI sebagai uang yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi usaha. Dalam hal ini, investasi dapat mengacu pada modal, aset, serta anggaran biaya investasi. Yang perlu diperhatikan adalah apabila ROI bernilai negatif, maka investasi tersebut harus dipertimbangkan kembali sebab bernilai kerugian. Sebaliknya, ROI bernilai positif adalah yang memberikan keuntungan dalam bisnis Anda. Manfaat analisis ROI Selain dapat memberikan informasi terkait tentang profitabilitas bisnis, analisis ROI

Return On Assets (ROA)

Return on Assets (ROA) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Tingkat Pengembalian Aset adalah rasio profitabilitas yang menunjukan persentase keuntungan (laba bersih) yang diperoleh perusahaan sehubungan dengan keseluruhan sumber daya atau rata-rata jumlah aset. Dengan kata lain, ROA adalah rasio yang mengukur seberapa efisien suatu perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan laba selama suatu periode. ROA dinyatakan dalam persentase (%). Bahwa satu-satunya tujuan aset perusahaan adalah menghasilkan pendapatan dan tentunya juga menghasilkan keuntungan atau laba bagi perusahaan itu sendiri. Rasio ROA ini dapat membantu manajemen dan investor untuk melihat seberapa baik suatu perusahaan mampu mengkonversi investasinya pada aset untuk menjadi keuntungan atau laba (profit). Tingkat Pengembalian Aset atau ROA ini sebenarnya juga dapat dianggap sebagai imbal hasil investasi (ROI) bagi suatu perusahaan karena pada umumnya aset modal (capital assets) seringkali merupaka

Menghitung Harga Pokok Produksi sehingga memperoleh Harga Pokok Penjualan (HPP)

Dalam setiap bisnis atau usaha tentunya perusahaan menginginkan adanya keuntungan. Nah, keuntungan ini bisa didapat dari penjualan barang atau jasa yang sebelumnya telah diproduksi atau dikerjakan, dengan menghitung besaran harga pokok produksi dan harga jualnya. Harga Pokok Produksi dibutuhkan untuk memperhitungkan harga jual. Memperkirakan keuntungan, serta mengatur strategi perusahaan. Harga Pokok Produksi Pertama , kita akan mulai dari penjelasan harga pokok produksi. Jika kamu belajar akuntansi, kamu akan menemukan apa itu harga pokok. Lalu ada turunannya, yaitu harga pokok produksi. Menurut definisi Winardi (1990 : 79) : “Harga pokok adalah suatu produksi jumlah pengorbanan-pengorbanan, dapat diduga, dan kuantitatif dapat diukur berhubungan dengan proses produksi, yang dilakukan pada saat pertukaran dan dalam kebanyakan hal harus didasarkan atas nilai pengganti kesatuan-kesatuan nilai yang telah dikorbankan”. Harga pokok sendiri mempunyai arti yaitu jumlah pengeluaran serta beba

Metode Penentuan Harga Pokok Persediaan Barang (COGI)

Nilai persediaan barang dagang ditentukan oleh gabungan 2 faktor, yaitu :  1. Kuantitas  2. Harga pokok.  Kuantitas persediaan dapat diperoleh melalui perhitungan secara fisik. Harga pokok persediaan adalah harga untuk memperoleh persediaan tersebut. Disamping harga beli, termasuk dalam harga pokok persediaan adalah semua biaya yang terjadi sampai dengan persediaan siap dijual, misalnya biaya pengangkutan, bea masuk dan asuransi. Kesulitan dalam menetapkan harga pokok persediaan adalah apabila selama 1 periode, barang yang sama diperoleh dengan beberapa harga yang berbeda. Apabila terjadi situasi yang demikian, maka perlu ditentukan harga yang akan digunakan untuk menetapkan harga pokok barang persediaan ( Cost Of Goods Inventory ). Dalam hal ini, pencatatan persediaan dibagi menjadi 2 macam metode, yaitu: Metode Perpetual & Metode Periodik . Kedua metode ini memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lainnya sbb : 1. Metode Perpetual Dalam system perpetual,

Menghitung HPP / COGS dalam akuntansi Perusahaan Dagang

Bagi sebuah perusahaan dagang, penghitungan dan penyusunan harga pokok adalah suatu hal yang penting. Pengertian harga pokok penjualan (HPP)/ Cost Of Good Sold (COGS) sendiri, menurut prinsip akuntansi Indonesia dapat dijelaskan sebagai jumlah pengeluaran dan beban yang diperkenankan, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan barang atau jasa di dalam kondisi dan tempat di mana barang itu  dapat dijual atau digunakan. Untuk mendapatkan perhitungan HPP yang tepat, rasional, & wajar, kita harus mengenali komponen yang menentukannya. Menghitung harga pokok perusahaan dagang Ada beberapa komponn penentu harga pokok penjualan perusahaan dagang. Semua komponen berikut berpengaruh terhadap harga pokok penjualan tersebut. Beberapa diantaranya adalah: a. Persediaan awal barang dagang Persediaan awal barang dagang merupakan persediaan barang yang tersedia di awal periode atau tahun buku berjalan. Saldo persediaan awal barang dagang bisa dilihat pada neraca saldo periode

COST ACCOUNTING

Akuntansi Biaya (Cost Accounting) adalah suatu proses pencatatan keuangan yang didalamnya terjadi penggolongan & peringkasan atas suatu biaya produksi, penjualan produk ataupun jasa menggunakan suatu cara tertentu lengkap dengan penjelasannya. Akuntansi biaya ini diperlukan untuk pertanggung jawaban kepada pihak eksternal perusahaan seperti :  a. Investor ataupun kreditur,  b. Pihak internal (manajemen) perusahaan itu sendiri.    Akuntansi biaya sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan, karena data historis yang disajikan dalam pencatatannya akan sangat penting digunakan oleh manajemen dalam mengambil keputusan atau kebijakan di waktu yang akan datang. Definisi Akuntansi Biaya menurut para Ahli : Bastian dan Nurlela (2006) Akuntansi biaya merupakan bidang ilmu akuntansi yang berfokus untuk mempelajari mengenai cara atau metode untuk mencatat, mengukur, hingga melaporkan informasi mengenai biaya-biaya yang digunakan selama proses produksi. Kholmi dan Yuninsih (2009) Akuntan