Forensic Hypnosis
Kita semua tahu bahwa hipnosis dapat digunakan untuk keperluan entertainment (stage hypnosis) seperti acara pada stasiun televisi yang digunakan oleh seorang artis terkenal & untuk penyembuhan berbagai masalah psikis & psikosomatis (hypnotherapy). Namun ada 1 manfaat hipnosis lain yang jarang kita ketahui, yaitu Forensic Hypnosis.
Sejarah Forensic Hypnosis diawali
tahun 1845 di Negara Perancis, dimana seorang pemilik toko mengalami
perampokan, secara otomatis masuk ke dalam kondisi terhipnosis, & dengan
jelas dapat menceritakan kronologi perampokan tersebut sehingga polisi dapat
mengungkapnya dengan mudah.
Kemudian kasus terkenal melibatkan Forensic
Hypnosis adalah kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Theodore Robert
Bundy (Ted Bundy) pada tahun 1970 an.
Timothy Sexton mendefinisikan Forensic
hypnosis sebagai :
“Forensic hypnosis is the use of
hypnosis in the field of law enforcement. Forensic use of hypnosis is often
used to help witnesses recall events & descriptions of suspects that normal
memory recall cannot.”.
Inti dari definisi di atas, Forensic
Hypnosis adalah penggunaan hipnosis berkaitan dengan penegakan hukum,
khususnya dalam mengumpulkan informasi yang berasal dari ingatan saksi mata
dibawah alam sadar. Tidak semua upaya mengingat kembali suatu kejadian
membutuhkan bantuan forensic hypnosis. Ilmu Forensic hypnosis hanya
digunakan jika semua upaya standar telah dilakukan namun saksi tetap tidak
mampu mengingat apa yang seharusnya dapat dia ingat dalam suatu peristiwa
kriminal.
Dalam Forensic Hypnosis, daya
ingat seorang saksi ternyata semakin kuat pada saat berada dalam keadaan
terhipnosis (masuk ke dalam alam rileksasi yang dalam), jadi misal keterangan
yang disampaikan kepada penyidik pada saat sadar adalah 5 bahan keterangan,
dalam keadaan terhipnosis bisa ditemukan 15 bahan keterangan (Fenomena
Hypermnesia) Hal di atas dapat terjadi karena seorang saksi yang mengalami
trauma atau shock akibat peristiwa yang disaksikannya bisa menderita apa yang
disebut dengan Selective Amnesia. Dengan hipnosis, efek dari Selective
Amnesia ini dapat dihilangkan, bahkan saksi dapat dibawa ke dalam kondisi Hypermnesia
yaitu meningkatnya daya ingat secara luar biasa sehingga saksi bisa mengingat
dengan lebih detail, dan lebih jelas terhadap suatu peristiwa kriminal.
Teknik induksi yang dilakukan dalam Forensic
Hypnosis adalah Progressive Relaxation disertai dengan teknik Regression
sampai ke tingkat True Regression, atau disebut pula dengan fase Revivication.
Jika hanya sampai ke tingkat kedalaman Pseudo Regression, saya khawatir
informasi atau keterangan yang disampaikan masih terganggu atau terkena
distorsi emosional sang saksi.
Comments
Post a Comment