Account Receivable (AR)


1. Deskripsi Piutang/(AR)

Dalam akuntansi, AR perusahaan dikategorikan sebagai salah satu transaksi aktiva lancar. AR umumnya muncul saat terjadi penjualan barang/jasa atas konsumen yang baru membayar setelah tanggal transaksi jual beli terjadi. Perusahaan yang memberikan kredit kepada debitur pada saat penyerahaan jasa/barang akan memiliki akun AR yang biasanya bertempo antara 30 s.d. 90 hari.

2. Prinsip Akuntansi AR
a. AR disajikan dalam neraca sebesar netto, yaitu AR dikurangi penyisihan kerugian piutang,
b. Metode penyisihan kerugian piutang usaha harus dijelaskan secukupnya apakah memakai metode langsung (direct write off method)/metode cadangan (Allowance method).
c. AR disajikan terpisah dengan piutang lain-lain
d. AR yang bersaldo kredit disajikan sebagai kewajiban lancar dalam akun uang muka penjualan
e. AR yang dijadikan jaminan harus dijelaskan

3. Audit Terhadap AR
Untuk mencapai tujuan audit terhadap AR, ada 5 tahap yaitu sebagai berikut :
a.Prosedur awal audit
Tahap ini dimulai dengan cara melakukan rekonsiliasi antara informasi AR yang dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi pendukungnya dengan cara :
1). Usut saldo AR tercantum di neraca ke saldo AR di buku besar
2). Hitung kembali saldo akun AR di buku besar
3). Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah & sumber posting dalam akun AR & akun cadangan kerugian AR
4). Usut saldo awal akun AR & akun cadangan kerugian AR ke kertas kerja tahun lalu
5). Usut posting pendebitan akun AR ke jurnal yang bersangkutan
6). Lakukan rekonsiliasi akun control AR dalam buku besar ke buku pembantu AR.

b. Prosedur Analitik
Tahap ini dilakukan Uji analitik untuk membantu memahami bisnis klien & menemukan bidang yang memerlukan audit lebih intensif. Untuk itu dapat dilakukan dengan perhitungan berbagai ratio diantaranya :
1). Rasio tingkat perputaran piutang usaha,
2). Rasio piutang usaha dengan aktiva lancar,
3). Rasio rate of return on sales,
4). Rasio kerugian AR dengan penjualan bersih
5). Rasio kerugian AR dengan AR yang sesungguhnya tidak tertagih.
Ratio yang telah dihitung kemudian dibandingkan dengan harapan auditor, pembandingan akan membantu untuk mengungkapkan peristiwa atau transaksi yang tidak biasa, perubahan akuntansi, perubahan usaha, fluktuasi acak, & atau salah saji.

c. Pengujian Transaksi Rinci
Tahap ini kehandalan saldo AR ditentukan oleh transaksi di debit & kredit ke akun AR. Keandalan saldo AR juga ditentukan oleh ketepatan pisah batas yang digunakan untuk mencatat berbagai transaksi AR. Disini auditor akan melakukan pengujian substantive terhadap transaksi rinci yang mendebit & kredit akun AR & pengujian pisah batas yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan akun tersebut sbb :
1). Cek sampel tercatat dalam akun AR ke dokumen yang mendukung timbulnya transaksi tersebut.
2). Cek transaksi debet akun AR ke dokumen pendukung seperti faktur penjualan, laporan pengiriman barang (DO), & order penjualan (SO)
3). Periksa pengkreditan akun AR ke dokumen pendukung seperti : bukti kas masuk, memo kredit untuk retur penjualan/penghapusan piutang
4). Lakukan verifikasi pisah batas (cut off) transaksi penjualan & retur penjualan

d. Pengujian Saldo Akun Rinci
Pada tahap ini pengujian saldo akun rinci dalam siklus pendapatan difokuskan ke saldo AR & akun penilaiannya (cadangan kerugian AR) dengan cara sbb :
1). Pembuktian keberadaan, kelengkapan, hak kepemilikan atas piutang usaha yang tercantum di neraca dengan cara mengirimkan surat konfirmasi kepada debitur. Konfirmasi bisa dilakukan dengan cara konfirmasi (+) atau (-) kepada debitur.
2). AR yang tercantum dineraca harus diverifikasi dengan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung terjadinya piutang usaha, periksa jawaban konfirmasi dari bank, & meminta surat representasi dari klien.
3). Cara lain untuk pembuktian keberadaan saldo AR per tanggal neraca yaitu dengan buktikan keterjadian transaksi penjualan barang atau jasa dengan cara lakukan pemeriksaan terhadap dokumen sumber & dokumen pendukung terjadinya transaksi penjualan kredit.

Lakukan Konfirmasi Piutang
Ada 3 tahap yang harus ditempuh oleh auditor dalam mengirimkan surat konfirmasi kepada debitur :
1). Tentukan metode (konfirmasi (+) atau (-)), saat, & luas konfirmasi yang akan dilaksanakan
2). Pilih debitur yang akan dikirimi surat konfirmasi
3). Kirimkan surat konfirmasi

Lakukan Evaluasi Kecukupan Cadangan Kerugian AR Yang Dibuat Oleh Klien
Prosedur ditempuh untuk verifikasi penilaian AR yang dicantumkan neraca. Verifikasi dimaksudkan untuk menilai kewajaran penentuan jumlah cadangan kerugian AR yang dibentuk klien di tanggal neraca, langkahnya:
a. Hitung kembali cadangan kerugian AR yang dibuat klien
b. Periksa penentuan umur AR (Aging shedule) yang dibuat klien
c. Bandingkan cadangan kerugian AR yang tercantum di neraca tahun yang di audit dengan cadangan yang tercantum di neraca tahun sebelumnya.
d. Periksa catatan kredit debitur yang AP-nya telah kadaluarsa
e. Verifikasi Terhadap Penyajian dan Pengungkapan

Cara yang dapat ditempuh :
1). Bandingkan penyajian AR dengan penyajian menurut prinsip akuntansi.
2). Periksa klasifikasi AR dalam kelompok aktiva lancar & aktiva tidak lancar
3). Periksa klasifikasi AR dalam kelompok piutang usaha & non usaha
4). Tentukan kecukupan pengungkapan & akuntansi untuk transaksi antar pihak yang memiliki hubungan istimewa, piutang yang digadaikan, piutang yang telah dianjakkan (factored account receivable) ke perusahaan anjak piutang.

Tujuan audit yang utama adalah memastikan bahwa pelaksanaan pencatatan transaksi AR telah berjalan sesuai dengan prinsip akuntansi.

Comments

Popular posts from this blog

SEKILAS MENGENAL AKUNTANSI TERAPAN

9 TITIK TOTOK SYARAF UNTUK BERHENTI MEROKOK

LEARN ABOUT AURA