Thariq Bin Ziyad

Sebelum Abdurrahman ad-Dakhil menguasai wilayah Andalusia pasca pelariannya dari kejaran Dinasti Abbasiyah, ada Thariq bin Ziyad yang sebenarnya sudah lebih dahulu melakukan penaklukan atas Andalusia yang kala itu dikuasai kerajaan Visghot di bawah kepemimpinan Raja Roderick. Thariq ibn Ziyad menjadi pemimpin pasukan muslim untuk melakukan ekspansi atas perintah Musa bin Nushair.

Musa bin Nushair sendiri adalah panglima perang dari Dinasti Umayyah yang saat itu di bawah kekhalifahan Walid I (memerintah 705 M-715 M). Thariq melakukan ekspansi sepanjang 711M - 718 M. Atas perannya, Islam pernah menguasai Andalusia sepanjang 8 abad.

Saat melakukan ekspansi, Thariq sampai di sebuah gunung pertama kalinya di Andalusia. Itulah sebabnya gunung tersebut dinamai “Jabal At-Thariq” atau dalam istilah baratnya “Gibaltar”. Para sejarawan sepakat, Thariq adalah salah satu pemimpin pasukan perang yang terkenal. Begitu juga kiprahnya di dunia militer yang dinilai sangat sukses.

Terdapat beberapa pendapat yang berbeda mengenai asal mula kebangsaan Thariq bin Ziyad. Menurut sebagian sejarawan seperti Ibnu Khalliqon (w. 1282 M), sejarawan terkenal asal Damaskus, Khairuddin az-Zirikli (w. 1976 M), sejarawan asal Beirut mengatakan bahwa Thariq berkebangsaan Arab Saudi. Sebagian lainnya, seperti Ibnu Idhari (w. 1312 M) mengatakan bahwa Thariq berkebangsaan Afrika. Sementara sebagian lainnya mengatakan bahwa ia berkebangsaan Persia (Iran sekarang).

Namun pendapat yang paling unggul dan tertulis dalam Ensiklopedia Islam Cambridge bahwa Thariq berkebangsaan Persia. Polo Giovio, sejarawan berkebangsaan Italia menguatkan hal demikian. Bahkan terdapat sumber lain yang mengatakan Thariq adalah bekas budak Musa bin Nushair & masuk Islam di tangan Musa. Secara fisik ia memiliki ciri khas, yaitu sebuah tahi lalat yang berada di bahu kiri & ditumbuhi rambut. Hal ini dikuitp oleh Nurjannah dari karya Hidayatullah & Abdul Latif, Pejuang & Pemikir Islam dari Masa ke Masa.

Dalam proses ekspansi yang memakan waktu hingga 7 tahun lamanya, Thariq bin Ziyad melakukan pembebasan beberapa kota di wilayah Andalusia. Ia membebaskan kota-kota yang kala itu berada di bawah jajahan Kerajaan Visghot. Menurut Alwi Alatas dalam bukunya, Sang Penakluk Andalusia : Thariq Bin Ziyad & Musa bin Nushair menyebutkan beberapa kota yang berhasil dibebaskan oleh Thariq bin Ziyad.

Kota-kota tersebut adalah Cartagena, Algeciras, Theodomir, Guadalete, Sidonia, Moron, Carmona, Alcala de Guadaira, Guadalajara, Ecija, Granada, Toledo, Almunecar, & Meja. Kota-kota tersebut dibebaskan oleh Thariq bin Ziyad satu per satu. Itulah sebabnya ia membutuhkan waktu yang lama untuk membebaskan beberapa kota di wilayah Andalusia.

Menurut Raghib as-Sirjani dalam bukunya, Bangkit & Runtuhnya Andalusia Jejak Kekayaan Peradaban Islam di Spanyol sebagaimana yang dikutip oleh Nurjannah bahwa sebelum dikuasai Islam bangsa Spanyol mengalami ketidakstabilan politik, ekonomi, & sosial. Setelah bangsa Ghotik yang berada di bawah kekuasaan Witiza dikalahkan oleh Roderick dari kerajaan Visighot keadaan Spanyol semakin tidak stabil. Hal itu disebabkan karena kebobrokan moral Roderick sebagai raja.

Selain itu seperti yang dikutip oleh Nurjannah lagi dari Hundread Great Muslims karya Jamal Ahmad bahwa Roderick telah melakukan pencemaran nama baik Florinda, putri dari Gubernur Julian. Ia lalu mengadu kepada Musa bin Nushair & meminta tindakan dari pasukan muslim. Atas peristiwa itu, Musa mengirim surat kepada Walid I lalu ia akhirnya mengirimkan Thariq bin Ziyad untuk melakukan penaklukkan di Andalusia. Di situlah awal mula penaklukkan Andalusia terjadi.

Mengenai kembalinya Thariq bin Ziyad ke Damaskus yang kala itu menjadi pusat pemerintahan juga terdapat perbedaan dari para sejarawan. Kisah yang masyhur adalah kembalinya Thariq yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Andalusia ke Damaskus ditemani oleh Musa bin Nushair setelah mendapat panggilan dari Walid I. Sumber lainnya mengatakan bahwa sebab kembalinya Thariq bin Ziyad ke Damaskus adalah pertikaian Thariq bin Ziyad dengan Musa atas perebutan kekuasaan. Thariq akhirnya menetap di Damaskus hingga wafatnya pada tahun 720 M. Ia meninggalkan kontribusi yang begitu besar atas tersebarnya Islam di benua Eropa.

Andalusia sendiri kini dikenal dengan sebutan Spanyol. Secara geografis ia merupakan semenanjung Iberia bagian selatan yang kini meliputi wilayah Spanyol & Portugal. Sebelum ditaklukkan oleh bangsa Visighot, wilayah Andalusia pada tahun 507M ia diduduki oleh bangsa Vandals. Hingga kemudian hari sebutan Vandals berubah menjadi Andalusia.

Comments

Popular posts from this blog

SEKILAS MENGENAL AKUNTANSI TERAPAN

9 TITIK TOTOK SYARAF UNTUK BERHENTI MEROKOK

LEARN ABOUT AURA