Maulana Yusuf al-Baghdi al-Maghribi dan Ali bin Zaenal Abidin al-Idrus
Makam
Keramat Kembar Karangasem terletak di Desa Bungaya Kangin, Kecamatan
Bebandem, Kabupaten. Karangasem (Amlapura), Provinsi Bali. Makam keramat tersebut
berada tidak jauh dari Jalan Raya Subangan arah ke utara, jalan tembus
menuju ke Singaraja dari Desa Temukus. Dari Singaraja berjarak kurang lebih sekitar 6 - 7 km.
Di
dalam satu cungkup makam kembar tersebut terdapat makam tua/kuno
berjajar dengan makam Ali bin Zainal Abidin al-Idrus. Menurut
masyarakat, makam kuno inilah yang dikeramatkan sejak zaman dahulu.
Makam ini diperkirakan berusia sekitar 350 - 400 tahun. Adapun mengenai nama,
sejarah, & dari mana asalnya, tidak satu pun yang tahu, bahkan juru
kuncinya pun tidak tahu. Sebagian kalangan menyebutkan bahwa makam ini
adalah makam dari Syekh Maulana Yusuf al-Baghdi al-Maghribi.
Pada
tahun 1963M, Gunung Agung meletus & mengeluarkan lahar panas,
menyemburkan batu besar & kecil serta abu yang menjulang tinggi di
angkasa, menyebar ke seluruh Pulau Bali, bahkan sampai ke wilayah Jawa
Timur. Cuaca menjadi gelap gulita, siang hari berubah menjadi gelap
pekat, lampu mobil yang terang yang biasa digunakan untuk jarak jauh
tidak dapat menembus kepekatan hujan abu tersebut. Ini menunjukkan
betapa hebat & dahsyatnya letusan & semburan yang dimuntahkan oleh
Gunung Agung. Sebagian desa porak poranda, banyak rumah roboh,
pohon-pohon besar banyak yang tumbang, hujan pasir & batu kerikil
telah menggenangi pulau Bali. Uniknya, Makam Syekh Maulana Yusuf
al-Baghdi yang di atasnya tertumpuk susunan batu merah yang ditata
begitu saja tidak diperkuat dengan semen pasir & kapur, tidak berubah
sedikit pun, bahkan tidak sebutir pasir pun yang mampu menyentuhnya.
Adapun
Habib Ali Zainal Abidin al-Idrus (wafat pada 9 Ramadhan 1493 H/19 Juni
1982) dikenal sebagai ulama besar yang arif bijaksana. Semasa hidupnya,
banyak santri yang mengaji kepadanya. Mereka tidak hanya berasal dari
beberapa daerah di Bali, tetapi juga dari Lombok & sekitarnya. Semasa
hidupnya, ia menjadi juru kunci makam kuno itu dan setelah wafat, beliau
dimakamkan di samping makan kuno tersebut.
Comments
Post a Comment