Pangeran Mas Sepuh
Pangeran
Mas Sepuh merupakan gelar. Nama sebenarnya adalah Raden Amangkuningrat,
yang terkenal dengan nama Keramat Pantai Seseh. Ia merupakan Putra Raja
Mengwi I yang beragama Hindu dan ibunya berasal dari Blambangan (Jatim)
yang beragama Islam. Sewaktu kecil, beliau sudah berpisah dengan
ayahandanya dan diasuh oleh ibundanya di Blambangan.
Setelah dewasa,
Pangeran Mas Sepuh menanyakan kepada ibunya tentang ayahandanya itu.
Setelah Pangeran Mas Sepuh mengetahui jati dirinya, ia memohon izin pada
ibunya untuk mencari ayah kandungnya, dengan niat akan mengabdikan
diri. Semula, sang ibu keberatan, namun akhirnya diizinkan juga Pangeran
Mas Sepuh untuk berangkat ke Bali dengan diiringi oleh beberapa
punggawa kerajaan sebagai pengawal dan dibekali sebilah keris pusaka
yang berasal dari Kerajaan Mengwi.
Setelah
bertemu dengan ayahnya, terjadilah kesalahpahaman karena baru sekali
ini mereka berdua bertemu. Akhirnya, Pangeran Mas Sepuh beranjak pulang
ke Blambangan untuk memberi tahu ibunya tentang peristiwa yang telah
terjadi. Dalam perjalanan pulang, sesampainya di Pantai Seseh, Pangeran
Mas Sepuh diserang oleh sekelompok orang bersenjata tak dikenal sehingga
pertempuran tak dapat dihindari. Melihat korban berjatuhan yang tidak
sedikit dari kedua belah pihak, keris pusaka milik Pangeran Mas Sepuh
dicabut & diacungkan ke atas & seketika itu ujung keris mengeluarkan
sinar & terjadilah keajaiban, kelompok bersenjata yang menyerang
tersebut mendadak lumpuh, bersimpuh diam seribu bahasa.
Setelah
mengetahui hal tersebut, Pangeran Mas Sepuh berkata, “Hai, Ki Sanak!
mengapa kalian menyerang kami & apa kesalahan kami?” Mereka diam tak
menjawab. Akhirnya diketahui bahwa penyerang itu masih memiliki hubungan
kekeluargaan, dilihat dari pakaian & juga dari pandangan batiniah
Pangeran Mas Sepuh. Akhirnya, keris pusaka dimasukkan kembali ke dalam
karangkanya & kelompok penyerang tersebut dapat bergerak kemudian
memberi hormat kepada Pangeran Mas Sepuh.
Tidak lama setelah kejadian
tersebut, Pangeran Mas Sepuh meninggal dunia & dimakamkan di tempat
itu juga. Sampai sekarang, makamnya terpelihara dengan baik dan selalu
diziarahi oleh umat Islam dari berbagai wilayah di Nusantara.
Proses
ditemukannya Makam Keramat Pantai Seseh dimulai sejak Jamaah Manaqib
yang ada di Bali mendapat petunjuk, yaitu pada bulan Muharam 1413 H atau
1992 M yang kemudian ditemukan juga makam keramat yang lain. Makam
ini terletak di Pantai Seseh, Desa Munggu Mengwi, Kabupaten Badung
(berdampingan dengan Candi Pura Agung di Tanah Lot). Jarak antara Pantai
Seseh dan Jalan Raya Tabanan—Denpasar ± 15 km. Selain dikeramatkan oleh
kaum muslimin, makamnya juga dihormati oleh umat Hindu. Juru kuncinya
bahkan seorang pendeta Hindu.
Comments
Post a Comment